Saat harga sayur murah, komunitas hiking dan hash (olahraga lintas alam) berinisiatif memanfaatkan sayuran telantar sebagai bahan bakti sosial. (Foto: Komunitas Hash for BATUKITA.com)
SAJISEDAP.COM-Kota Batu - Harga sayur sawi putih dan kubis yang anjok hingga Rp 500 per kilogram membuat petani di Kota Batu, Jawa Timur, menelantarkan tanamannya.
Petani memilih tidak memanen sayurnya karena menghindari kerugian yang lebih besar. Sebab ongkos panen, ongkos pengemasan dan biaya pengangkutan jauh lebih besar dibanding total harga jual.
Menyikapi hal itu, komunitas hiking dan hash (olahraga lintas alam) berinisiatif memanfaatkan sayuran 'telantar' itu sebagai bahan bakti sosial (baksos), Sabtu 8 Oktober 2022.
Komunitas itu terdiri dari beberapa kelompok. Antara lain Gosemawa, F3 Mbolangers, Rumah Maiyah Al-Manhal, Pejalan Santai, Permata, Kawan Sehat Mbolang, Mbolang Nusantara dan DCAB-ID Malang.
Setelah izin kepada petani pemilik, anggota komunitas memetik, mengemas, mengangkut dan membagikan secara gratis sayuran tidak terurus itu.
Proses memetik dilakukan beramai-ramai oleh anggota komunitas. Setelah dipetik, bagian sayuran yang rusak dipotong dan dibersihkan.
Meski untuk dibagi gratis, pengemasan yang dilakukan tergolong bagus dan rapi. Mereka menggunakan plastik wraping dan tas kresek untuk pengemasan.
Proses pembersihan dan pengemasan dilakukan on site alias di lokasi tempat sayur tersebut di tanam. Sayur-sayur itu beberapa milik petani di Jurang Kuali, Sumber Brantas, Kota Batu.
Setelah siap, barulah sayuran itu diangkut ke mobil pikap secara manual. Lalu setelah terkumpul, kendaraan membawanya turun untuk dibagikan.
Anggota komunitas membagikan sayuran itu ke panti asuhan, pesantren dan masyarakat umum di wilayah Malang.
"Petani mungkin rugi materi, tetapi dengan baksos ini, setidaknya petani dapat pahala dan masyarakat penerima dapat manfaat," ucap Ndari Darmodjo, salah seorang anggota komunitas dari kelompok Gosemawa.
Beberapa pesantren dan yayasan yatim piatu penerima adalah Panti Asuhan Daarul Azhar, Sumber Bening, Karangploso; Pesantren Yatim Piatu Sunan Kalijaga, Tasikmadu, Kota Malang; Yayasan Al Muhajirin, Ngijo, Karangploso.
Sedangkan lokasi pembagian gratis bagi masyarakat umum ada di Jalan Terusan Soekarno Hatta, Kota Malang.
Petani memilih tidak memanen sayurnya karena menghindari kerugian yang lebih besar. Sebab ongkos panen, ongkos pengemasan dan biaya pengangkutan jauh lebih besar dibanding total harga jual.
Menyikapi hal itu, komunitas hiking dan hash (olahraga lintas alam) berinisiatif memanfaatkan sayuran 'telantar' itu sebagai bahan bakti sosial (baksos), Sabtu 8 Oktober 2022.
Komunitas itu terdiri dari beberapa kelompok. Antara lain Gosemawa, F3 Mbolangers, Rumah Maiyah Al-Manhal, Pejalan Santai, Permata, Kawan Sehat Mbolang, Mbolang Nusantara dan DCAB-ID Malang.
Setelah izin kepada petani pemilik, anggota komunitas memetik, mengemas, mengangkut dan membagikan secara gratis sayuran tidak terurus itu.
Proses memetik dilakukan beramai-ramai oleh anggota komunitas. Setelah dipetik, bagian sayuran yang rusak dipotong dan dibersihkan.
Meski untuk dibagi gratis, pengemasan yang dilakukan tergolong bagus dan rapi. Mereka menggunakan plastik wraping dan tas kresek untuk pengemasan.
Proses pembersihan dan pengemasan dilakukan on site alias di lokasi tempat sayur tersebut di tanam. Sayur-sayur itu beberapa milik petani di Jurang Kuali, Sumber Brantas, Kota Batu.
Setelah siap, barulah sayuran itu diangkut ke mobil pikap secara manual. Lalu setelah terkumpul, kendaraan membawanya turun untuk dibagikan.
Anggota komunitas membagikan sayuran itu ke panti asuhan, pesantren dan masyarakat umum di wilayah Malang.
"Petani mungkin rugi materi, tetapi dengan baksos ini, setidaknya petani dapat pahala dan masyarakat penerima dapat manfaat," ucap Ndari Darmodjo, salah seorang anggota komunitas dari kelompok Gosemawa.
Beberapa pesantren dan yayasan yatim piatu penerima adalah Panti Asuhan Daarul Azhar, Sumber Bening, Karangploso; Pesantren Yatim Piatu Sunan Kalijaga, Tasikmadu, Kota Malang; Yayasan Al Muhajirin, Ngijo, Karangploso.
Sedangkan lokasi pembagian gratis bagi masyarakat umum ada di Jalan Terusan Soekarno Hatta, Kota Malang.
Dalam proses pembagian sayuran gratis itu, para penerima menyatakan sangat senang dan gembira. Apalagi kondisi sayuran sudah bersih dan terkemas rapi.
Pada titik pembagian tepi jalan, banyak pengendara berhenti untuk menerima pemberian sayuran gratis itu. Mulai ibu rumah tangga, abang ojek online, pekerja non formal hingga warga di sekitar titik pembagian. (#)
John